Keterlambatan pembangunan pasar Nglangon menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Sragen. Pihak-pihak yang terkait dalam proyek tersebut langsung dikumpulkan di lokasi pembangunan, Senin (28/11).
Mulai dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen; pelaksana, dan pengawas proyek dari Jogja. Mereka dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto.
Kondisi pasar sendiri tampak masih jauh dari harapan. Karena jalan belum di-paving. Lantas beberapa bangunan belum terpasang atapnya. Kemudian ikon ornamen gading purba khas Sragen juga belum dipasang.
Hargiyanto memerintahkan pembangunan pasar itu dikebut. Agar bisa rampung sesuai jadwal perpanjangan pekerjaan atau addendum yakni 16 Desember mendatang. ”Kami minta segera dikebut agar bisa rampung pada waktunya,” tegas Hargiyanto.
Dia menuturkan berapapun progresnya saat ini, pada 16 Desember nanti harus selesai. Pihaknya menilai pelaksana harus menambal kekurangan agar cepat selesai. Salah satunya tenaga kerja diperbanyak. Kemudian kerja harus dilembur. ”Kami minta mulai besok tenaga harus ditambahi. Tambah sif juga,” terangnya.
Kepala Diskumindag Sragen Cosmas Edwi Yunanto menyampaikan, addendum pekerjaan proyek Pasar Nglangon ini ditandatangani pada Selasa (8/11) lalu, atau sekira 2 pekan sebelum masa pekerjaan sesuai kontrak awal selesai. Sedangkan nilai addendum ditaksir sekira Rp 3 miliar. Karena kontrak pekerjaan tersebut sekira Rp 33 miliar.
”Kurang hafal pastinya. Tapi nilai addendum tidak lebih dari 10 persen nilai kontrak,” bebernya.
Pelaksana proyek Pasar Nglangon dari PT. Darlin Audia Irwin memilih bungkam saat ditemui di lokasi. Dia menuturkan terkait pekerjaan proyek dan hasil rapat dengan pemkab Sragen tengah dibuatkan notulen dan diserahkan ke dinas terkait.
Pihak pelaksana juga enggan menyebut jumlah pekerja saat ini, maupun pekerja yang akan ditambahkan untuk mengejar keterlambatan. ”Di notulen ada, biar disampaikan dinas,” dalihnya. (jawapos)