Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (DPP APPSI) siap menjadi mediator antara pedagang pasar Kotabumi dengan Jajaran Perumda Pasar Niaga Kertaraharja.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal DPP APPSI, Mujiburrohman saat dihubungi awak media. Mujib menilai terjadinya penolakan pedagang atas rencana revitalisasi pasar oleh Perumda Pasar Niaga Kertaraharja lantaran minimnya informasi yang diterima pedagang.
“Penolakan itu terjadi karena pedagang tidak mendapatkan informasi yang komprehensif terkait rencana revitalisasi,” ujar Mujib.
Lebih lanjut Mujib mengatakan, dampak minimnya informasi tersebut terjadi krisis kepercayaan pedagang kepada Perumda Pasar Niaga Kertaraharja. Oleh karena itu harus ada mediator yang bisa masuk ke para pedagang untuk menyampaikan informasi dari pihak Perumda Pasar.
“Saya selaku Sekjend APPSI sudah berupaya menghubungi Dirut Perumda Pasar, namun tanggapan kurang responsif,” tutur pria berkacamata ini.
Mujib mengatakan, jika Perumda terus memaksakan keinginan tanpa ada persetujuan dari pedagang maka tidak menutup kemungkinan akan menggunakan cara cara kekerasan yang terkesan memaksakan. Dan ini tidak baik untuk semua pihak.
“Menurut saya Perumda Pasar Niaga Kertaraharja harus menempuh jalan mediasi untuk bisa mencapai kesepakatan. Bukan mengedepankan cara cara represif,” ucap Mujib.
Seperti diberitakan sebelumnya jika para pedagang pasar Kotabumi sempat melakukan perlawanan ketikan pihak Perumda Pasar Niaga Kertaraharja berusaha memasang plang pemberitahuan rencana revitalisasi pasar, Selasa (24/10/2023). Para pedagang sempat mendapat perlakuan kasar hingga penggunaan water Cannon untuk membubarkan massa.