Pola berulang, pada momentum siklus yang sama kembali diperkirakan akan terjadi pada kesempatan menghadapi akhir tahun ini. Pola dan siklus itu memang selalu berulang pada momentum hari hari besar keagamaan dan liburan panjang akhir dan tahun baru, tidak terkecuali untuk tahun ini.
Kenaikan harga sudah dapat dipastikan bakal terjadi. Hanya kenaikannya ada yang masih dapat ditolelir sebagai kenaikan yang wajar karena permintaan yang tinggi. Tetapi ada kenaikan yang dianggap tidak wajar karena terjadi secara signifikan dan berada di luar jangkauan kemampuan pemerintah sebagai regulator dan pengendali bahan bahan pokok tertentu.
Biasanya, ada tigal hal yang dapat menyebabkan kenaikan signifikan, yaitu cuaca, minimnya pasokan dari sumber barang dan distribusi barang.
Satu hal terakhir, yaitu distribusi barang, relatif lebih gampang diatasi ketimbang dua hal lainnya.
Faktor cuaca adalah faktor alam yang sudah di luar jangkauan pengendalian manusia. Sedangkan minimnya faktor pasokan lebih pada persoalan di sisi hulu yang berkaitan dengan monopoli penguasaan sumber daya ekonomi, dimana negara dalam hal ini pemerintah cenderung sulit melakukan pengendalian.
Kelangkaan minyak goreng, mulai terasa sejak hari senin minggu ini, di mana pabrik cenderung menahan pasokannya. Hal itu diketahui dari hasil komunikasi antar pelaku usaha distribusi minyak goreng atau distributor tentang sulitnya memperoleh pasokan.
Secara alamiah, dari ketidak setimbangan tersebut, mendorong mulai merangkak nya harga minyak goreng di pasaran.
Harga minyak goreng merek minyak kita sebagai minyak bersubsidi. Di beberapa pasar sudah di atas 14 ribu rupiah per ltr nya, di atas HET yang ditetapkan oleh pemerintah.
Di tingkat distributor harga yang di tawarkan sudah mencapai 160.000 sampai 170.000 per karton isi 12 liter. Artinya, harga sebesar itu, akan sampai di tingkat pengecer minimal 13.700 sampai di atas 14.000 per liter, itupun jumlahnya terbatas.
Kalau kondisi minggu ini merembeT ke minggu depan, tidak menutup kemungkinan harga minyak goreng akan melonjak tajam.
Mencermati kondisi demikian, diharapkan pemerintah segera melakukan langkah – langkah strategis guna melakukan antisipasi dan mengatasi kondisi mulai terjadinya kesulitan minyak goreng diminggu ini agar tidak terjadi badai kelangkaan kloter ke dua, sebagaimana yang pernah terjadi beberapa bulan lalu.
Bandung, 17 Desember 2022
Nang Sudrajat
Sekjen DPP PAPERA