Pedagang Pasar Ngadirojo mengeluhkan belum tersedianya pasar darurat Ngadirojo, sedangkan pasar permanen telah dibongkar untuk direvitalisasi.
Akhirnya, para pedagang terpaksa berjualan di lokasi lama meskipun bangunan pasar sudah dibongkar. Suwarni, salah seorang pedagang Pasar Ngadirojo mengatakan, pedagang diminta mengosongkan pasar sejak 2 Mei lalu.
“Tapi sampai sekarang pasar darurat belum jadi,” ujarnya, Selasa (9/5/2023).
Suwarni tetap menempati lokasi lama karena dia harus berdagang peralatan tradisional rumah tangga sebagai penghasilan utamanya. “2 Mei lalu, barang dagangan sudah saya bawa pulang. Terus tanggal 3 belum ada pasar darurat, daganganya saya bawa ke tempat lama lagi,” terang dia.
Suwarni tak sendiri. Sejumlah pedagang Pasar Ngadirojo juga melakukan hal yang sama. Jika pasar darurat belum siap, mereka akan bertahan di lokasi lama.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ngadirojo Sukadi memilih mengontrak kios di sekitar pasar setelah tempatnya berdagang dibongkar.
“Infonya, pasar darurat mau dibangun di timur pasar (kawasan parkir mobil). Pedagang ada yang menyewa kios, ada yang jualan di sekitar pasar, ada juga yang kembali ke lokasi awal yang sudah di bongkar. Karena memang pasar daruratnya belum ada,” urai dia.
Diketahui, revitalisasi Pasar Ngadirojo tidak dilakukan seluruhnya. Hanya di bagian barat. Informasi yang diterima Sukadi, pasar darurat baru akan dibangun 15 Mei mendatang. Dia berencana tetap menyewa kios meski pasar darurat telah dibangun. “Barangnya banyak, (kios pasar darurat) nggak muat nanti,” ucapnya.
Pengelola Pasar Ngadirojo Sunaryo mengatakan, pedagang yang terdampak revitalisasi pasar yakni 183 pedagang los, dan 18 pedagang kios.
Terpisah, Kepala Dinas KUKM dan Perindag Wonogiri Wahyu Widayati menerangkan, sebelum pasar dibongkar, akan dilakukan proses pelelangan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Saat akan dilelang, lokasi atau pasar harus kosong dan dibuktikan dengan foto.
“Kalau nggak kosong, terus kapan bisa difotonya. Itu foto bersama berkas persyaratannya dikirim ke KPKNL. Nanti baru bisa eksekusi pelelangan,” terangnya.
Lalu bagaimana dengan Pasar Darurat? Wahyu menuturkan, dana pembangunannya mendahului perubahan APBD kedua. Karena itu butuh proses yang menggunakan e-katalog.
Wahyu menjanjikan pasar darurat bakal siap secapatnya. Saat ini, masih dalam proses memilih bahan. “Ada beberapa perayaratan baru. Misalnya kalau beli galvalum harus mengandung bahan dalam negeri sekian persen. Ini masih dalam proses semua,” papar dia.
“Targetnya bulan ini rampung. 1 Juni sudah digunakan. Pembangunan pasar darurat sekitar dua pekan,” kata dia. JAWAPOS