Meski hari ini merupakan awal bulan Februari 2023 sebagaimana deadline yang ditetapkan oleh Pemkab Kudus untuk merelokasi puluhan pedagang sayur Bitingan ke lokasi baru yakni di area kompleks pasar barang bekas (BaBe) atau Pasar Burung yang berada di Jalan Kudus-Purwordadi, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Namun agaknya pelaksanaan pemindahan para pedagang sayur tersebut masih belum berlangsung mulus. Puluhan kendaraan angkut sayuran dan lapak-lapak pedagang sayur masih beroperasi di lokasi lama dan masih berdagang sebagaimana hari-hari sebelumnya.
Suasana di lokasi pasar sayur malam di kawasan Pasar Bitingan Kudus terpantau masih ramai dengan pedagang sayur yang menjual dagangan sayur-mayurnya di lapak-lapak pinggir jalan depan eks gedung Matahari Kudus.
Dari pantauan media ini, hingga tepat pukul 00.00 terdapat sejumlah aparat keamanan baik Polri maupun TNI, petugas Trantib Satpol PP Kudus serta para pegawai Dinas Perdagangan dan petugas dari Dinas Perhubungan yang bergerombol di halaman depan Hypermart tampak mereka masih melakukan pembicaraan antar instansi dengan koordinasi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan, Jadmiko Muhardi Setiyanto.
Meski berlangsung cair, nampak sejumlah pedagang didampingi anggota ormas terlihat masih melakukan negoisasi dengan Jadmiko terkait jumlah pedagang yang diharuskan pindah dan berbagai hal terkait upaya relokasi oleh Pemkab tersebut.
Yang tampak berbeda adalah mereka tidak lagi menurunkan dagangannya diruas jalan Loekmono Hadi namun semua armada nampak masuk ke area lahan eks gedung Matahari dan membongkar dagangannya disana.
Menurut Jadmiko yang juga Asisten 2 Setda Kudus bidang perekonomian pembangunan, hari ini pihaknya trerpaksa masih memberikan toleransi kepada para pedagang sayur yang sudah terlanjur menggelar lapak-lapak dagangannya.
“Malam ini kami masih memberikan toleransi kepada para pedagang untuk menghabiskan dagangannya yang terlanjur digelar disini. Sekaligus kami mendata ulang nama-nama dan jumlah fiks dari para pedagang sayur di lokasi Pasar bitingan malam ini. Jadi bukan gagal agenda pemindahannya malam ini, karena sudah ada yang pindah kesana,” ujar Jadmiko yang didampingi Sekdin dan sejumlah Kabid Dinas Perdagangan.
Sementara itu pedagang sayur malam Suwito (53) warga Ploso, dirinya bersedia dipindahkan ke lokasi baru dengan satu sarat harus adil, yakni seluruh pedagang sayur malam yang ada di lokasi pasar ini semuanya juga turut dipindah.
“Saya mau pindah, asal jangan tebang pilih tapi semua pedagang sayur malam yang ada di Pasar Bitingan ini juga harus dipindah,” ujar pedagang sayur yang sudah sejak tahun 1980 berdagang di Pasar Bitingan tersebut.
Sementara itu petugas polisi lalu lintas yang sempat berjaga di lokasi baru pedagang sayur malam, yakni pasar burung atau pasar babe mengatakan, malam ini baru satu orang pedagang sayur yang bersedia pindah di lokasi baru tersebut.
“Tadi saya baru dari Pasar Babe, hanya ada satu pedagang yang malam ini bersedia masuk ke lokasi baru sana pakai motor roda tiga, tapi Alhamdulillah ada kok pembelinya. Mungkin perlu ada mekanisme baru untuk memaksa armada sayur yang datang agar langsung menuju pasar sana,” ujar petugas lalu lintas yang tak bersedia disebutkan namanya. ISKNEWS