Sampai Juli 2022, tingkat inflasi tahunan sudah mencapai 4,94%, melampaui APBN 2022
yang diperkirakan sebesar 2% – 4%. Inflasi ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan
di bulan-bulan mendatang, sehingga berpotensi semakin menggerus daya beli konsumen.
Saat ini, harga kebutuhan pokok, seperti cabai, daging, bawang putih, telur dan beberapa
kebutuhan pokok lainnya terus mengalami kenaikan. Kenaikan bahan pokok tersebut diatas
dipicu oleh :
- Kenaikan PPN dari 10% menjadi 11%
- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
- Ketidaklancaran pasokan BBM bersubsidi mengakibatkan kenaikan tarif angkut
- Terjadinya perang Ukraina dan Rusia menyebabkan berkurangnya pasokan bahan baku
pangan dan pakan ternak - Kenaikan Bea Cukai atas produk tertentu.
Situasi dan konsisi tersebut diatas, menyebabkan menurunnya omzet pedagang pasar. Seperti
kita ketahui, bahwa Indonesia sedang dalam masa transisi akibat pandemi covid 19. Daya beli
msyarakat, belum sepenihnya pulih, Oleh karena itu Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh
Indonesia (APPSI) meminta kepada pemerintah untuk :
- Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar
- Memastikan kelancaran distribusi BBM bersubsidi.
- Menjaga hubungan baik dengan negara-negara dunia untuk mencegah terjadinya
penghentian pasokan bahan baku pangan yang sumbernya dari impor - Meninjau ulang rencana kebijakan menaikkan harga BBM dan kebijakan fiskal atau
kebijakan moneter yang bersifat dapat memicu kenaikan harga dan barang-barang
kebutuhan pokok/ penting lainnya. - Memberikan bantuan permodalan.
Jakarta, 30 Agustus 2022
Dewan Pengurus Pusat
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indnesia