Kenyamanan dan rasa aman pedagang dan pengunjung Pasar Shoping Center Kayuagung akhir- akhir mulai berkurang. Hal ini disebabkan maraknya sekelompok pengamen yang sering beroperasi di pasar Kayuagung Shoping Center.
Pengamen tersebut adalah sekelompok laki-laki dan ada juga wanitanya. Penampilan mereka terlihat perlente. Jumlahnya dua hingga empat orang, kadang lebih.
Dengan berbekal alat musik gitar dan sound sistem sederhana, mereka sering mengamen di lokasi pasar tradisional dan di dalam gedung Shoping Center Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Salah satu pedagang pemilik toko perhiasan yang ada di dalam Shoping Center Kayuagung KA, mengatakan kepada Media Pedagang Merdeka, bahwa dia pernah mengalami ketidaknyamanan dan merasa dirugikan dengan keberadaan pengamen jalanan tersebut.
“Pernah ribut dengan kelompok pengamen tersebut, karena mobil miliknya pernah lecet, saat diparkir di areal parkir Shoping Center Kayuagung. Menurutnya diduga pelakunya adalah salah satu pengamen atau sering di sebut anak Pungky. Mereka punya posko dan sering berkumpul di salah satu bangunan yang tidak terpakai di lokasi Pasar,” tutur KA.
Ketua DPD APPSI OKI Yarlis diwakili oleh Sekretaris DPD APPSI OKI Nawawi NH ketika ditemui oleh media mengatakan, bahwa memang sudah banyak laporan dan keluhan dari pedagang yang di sampaikan kepada kami.
“Hari ini saja, Senin (05/12/22) APPSI baru saja menerima laporan dan keluhan dari Pedagang yang berlokasi di dalam Shoping Center, yang berinisial TOY. Beliau adalah pemilik toko pehiasan. TOY melaporkan keluhannya kepada APPSI, bahwa tokonya sering di kunjungi oleh pengamen Jalanan, terutama ketika pengunjung yang ingin menjual atau membeli pehiasan emas di toko milik TOY sedang ramai,” kata Nawawi.
Menurut TOY saat menyampaikan keluhannya kepada APPSI, pengamen yang datang tidak hanya satu kelompok, setelah kelompok pengamen pertama pergi, tidak lama datang lagi kelompok pengamen yang lain. “Ada terkesan sedikit memaksa ketika pengunjung tidak memberi uang saat mereka mengamen, hal ini yang membuat berkurangnya kenyamanan pengunjung,” ujar TOY.
APPSI selaku organisasi dan wadah aspirasi pedagang pasar selalu respek terhadap keluhan dan aspirasi yang disampaikan para pedagang. “Kami sudah menyampaikan keluhan ini kepada pihak terkait yaitu Satpol PP OKI dan Dinas Perdagangan OKI, serta sudah pernah direspon dan sudah pernah diadakan razia terkait keberadaan pengamen tersebut,” kata Nawawi.
Nawawi melanjutkan bahwa APPSI berharap kepada pihak terkait dapat mencari solusi dan tindakan tegas agar pedagang dan pengunjung pasar dapat merasa nyaman dan aman beraktifitas di pasar.