Pemerintah Kota Yogyakarta benar-benar akan menjalankan program gerakan nol sampah anorganik mulai Januari 2023. Sejak itu, masyarakat hanya diizinkan untuk membuang sampah organik.
Sedangkan untuk sampahanorganik, harus dikelola secara mandiri atau melalui kelompok bank sampah. Salah satu yang menjadi perhatian Pemkot Yogyakarta adalah pasar-pasar tradisional yang selama ini menyumbang sampah dalam jumlah besar.
Volume sampah dari pasar tradisional di Kota Yogyakarta rata-rata mencapai 26,95 ton per hari dan yang terkelola sekitar 9,8 ton per hari melalui pemilahan sampah organik dan anorganik.
Oleh karena itu, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta akan memaksimalkan peran 20 bank sampah khusus untuk mengelola sampah anorganik dari pasar tradisional. “Kami memiliki 20 bank sampah yang akan dioptimalkan mengelola sampah anorganik dari 29 pasar tradisional,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani di Yogyakarta, Senin (19/12).
Menurut dia, pedagang pasar tradisional menjadi bagian tidak terpisahkan dari gerakan nol sampah anorganik di Kota Yogyakarta. Pedagang diminta melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya dan hanya bisa membuang sampah organik, sedangkan sampah anorganik dikelola di bank sampah pasar.
Selain memberikan sosialisasi melalui paguyuban pedagang pasar, juga akan dibentuk satuan tugas untuk memantau konsistensi dan komitmen pedagang dalam melakukan gerakan nol sampah anorganik.
“Bisa berkoordinasi dengan petugas keamanan di masing-masing pasar agar gerakan berjalan dengan baik karena pemantauan pelaksanaan gerakan sangat penting,” katanya. Dinas Perdagangan juga merencanakan pemberian reward dalam mendukung gerakan tersebut melalui lomba kebersihan pasar setiap enam bulan sekali.
“Dengan reward diharapkan dapat memacu pedagang untuk konsisten mengelola sampah sejak dari sumbernya,” katanya. Volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan rata-rata 17 ton per hari terdiri dari 10,9 ton sampah organik dan 6,1 ton sampah anorganik. “Kami akan upayakan untuk terus menekan potensi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan bersama-sama dengan pedagang melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya,” kata Ambar. (jpnn)