Sejumlah pedagang pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah mulai berjualan di pasar online. Selain memudahkan transaksi, juga memperluas cakupan promosi hingga ke berbagai daerah.
Penerapan metode pasar online tersebut sejatinya sudah dimulai sejak tahun 2022. Program ini merupakan kolaborasi Pemkab Probolinggo bersama pihak BRI Probolinggo. Mereka memulainya dari Pasar Baru Paiton.
Sebelum mulai berjualan, para pedagang pasar lebih dulu mendapat sosialisasi dan pemaparan. Mereka diajari cara mengoperasikan aplikasi pasar.id yang akan menjadi pasar online para pedagang.
Selain itu, mereka juga dibimbing cara mengemas produk yang hendak dikirim ke pembeli. Begitu pula cara transaksi pembayaran melalui digital, agar lebih mudah dan simpel. Saat memulai berjualan, mereka tidak lagi bingung.
Melalui pasar daring itu, para pedagang bisa mengetahui langsung harga barang dari berbagai wilayah. Pembeli pun tidak monoton di dalam kota saja, melain dari luar daerah hingga luar pulau.
“Kalau dikalkulasi masih belum mencakup semuanya. Tapi secara komunal paling banyak di Pasar Paiton. Di sana juga menjadi pasar percontohan dalam program ini. Mereka mengawali,” ungkap Winda Permata, Kasi Sarana Prasarana pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, Rabu (17/5/2023).
Meski tidak semua, kata dia, sudah cukup banyak pedagang yang telah menerima order dan melayani penjualan online. Saat ini tidak hanya pedagang Pasar Paiton saja. Beberapa pedagang di pasar lainnya juga sudah memulai.
Hanya saja, untuk pedagang di Pasar Dringu masih bersifat kolektif oleh petugas pasar. Mereka juga dibantu oleh pihak marketing BRI, dari prepare order, packing hingga delivery. Jadi secara personal mereka masih belum menguasai. Begitu pula di Pasar Semampir Kraksaan.
“Penjualannya melalui website pasar.id yang dibuat oleh BRI. Para pedagang juga difasilitasi modal usaha untuk membantu bisnis mereka,” jelas Winda.
Sementara itu, Mantri Pasar Paiton pada BRI Unit Paiton, Ahmad Sadikin menjelaskan, pedagang Pasar Baru Paiton merupakan langkah awal dan menjadi percontohan dalam program pasar online tersebut. Meski belum semuanya, namun sudah ada puluhan pedagang yang memulainya.
“Tapi ada yang masih produktif ada yang tidak. Tapi pertumbuhannya sudah cukup baik. Transaksi pedagang yang produktif sudah mencapai ratusan kali. Bisa dilihat sendiri di pasar.id,” kata dia.
Sejauh ini, lanjut dia, tidak hanya pedagang pakaian saja yang berjualan di pasar online tersebut. Penjual buah, makanan dan lainnya juga turut terlibat. Harga yang ditawarkan di pasar.id merupakan harga pasti dari pihak penjual. Tidak ada potongan atau kelebihan.
“Meski mereka berjualan di pasar online. Aktivitas mereka di pasar offline tetap berjalan seperti biasa. Mereka juga dibantu modal usaha untuk kemajuan bisnisnya. Angkanya tergantung kebutuhan yang diajukan,” ujar Sadikin. TIMESINDONESIA