Para pedagang di pasar tradisional Senen mengaku harga cabai, bawang, hingga daging merangkak naik pada libur Natal ini. Para pedagang di Pasar Tradisional Senen mengaku mengalami penurunan omzet di momen Natal tahun ini.
“Ada (kenaikan harga cabai). Paling naik Rp 10.000 cabainya. Harganya sebelumnya untuk cabai merah Rp 35.000, sekarang hampir Rp 50.000 harganya. Kalau yang hijau ini sekarang sudah Rp 55.000 sebelumnya Rp 25.000,” kata Deni (28) selaku salah seorang penjual cabai saat dijumpai di Pasar Senen, Ahad (25/12/2022).
Pedagang lainnya, Mamat, mengatakan harga bawang putih juga naik menjadi Rp 30.000 per kilogramnya. “Harga bawang Rp 30.000. Ya macam-macam sih. Variasi ya. Bawang merah Rp 30.000, bawang putih Rp 27.000 kalau bawang bombai Rp 20.000. Nah yang harganya naik itu bawang putih. Sebelumnya bawang putih mah murah. Cuma Rp 23.000 ya. Kalau bawang merah masih standar sekarang,” jelas Mamat.
Sementara itu, harga daging sapi pun naik sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Daging yang paling banyak dicari di momen Natal biasanya adalah buntut atau daging sengkel.
“Kalau untuk daging lokal, belum ada kenaikan untuk saat ini. Tapi kalau kayak daging frozen, import, itu dia mulai sedikit naik untuk minggu ini. Kalau daging frozen misal daging belakang, sekarang dari harga Rp 98.000 sekarang tembus Rp 100.000, naik Rp 2.000. Ya naiknya cuma sekitar Rp 1.000 sampai Rp 2.000 saja sih,” ucap Fadil (30) selaku penjual daging.
“Kalau untuk Natal hari ini, biasanya yang dicari misalnya buntut. Terus daging sengkel juga. Paling itu doang. Biasanya ramainya itu,” sambungnya.
Tak hanya daging sapi, daging ayam pun juga mengalami kenaikan harga. Menurut Toni (32) selaku penjual dagingayam, harga ayam sudah mencapai Rp 60.000 per kilogramnya.
“Kalau untuk dagingnya (ayam) sendiri bisa sampai Rp 60.000 sekilonya. Kalau untuk ayam utuh ini, bisa sampai Rp 45.000. Tapi kenaikan ini belum puncaknya sih. Nanti puncaknya di akhir tahun,” papar Toni.
Kendati demikian, para pedagang di Pasar Tradisional Senen mengaku mengalami penurunan omzet di momen Natal tahun ini. Meskipun harganya terbilang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, namun pembeli di tahun ini pun semakin berkurang.
“Drop banget. Makin drop malah. Nggak seperti sebelum Covid, mungkin itu naiknya bisa gila-gilaan. Walaupun sekarang naik, malah makin parah pengunjungnya,” ungkap Toni.
“Momen kayak gini kan setahun sekali ya. Ini kalau saya bilang harga Rp 55.000, sebelum Covid ini bisa Rp 60.000, kalau menjelang tahun baru sebelum Covid itu bisa Rp 70.000 sampai Rp 75.000. Tapi laku. Sekarang meski harganya di bawah itu, nggak terlalu laku,” sambungnya.
Hal serupa pun juga disampaikan pedagang lainnya bernama Mamat. Menurutnya, omzet menuju akhir 2022 ini menurun drastis. Bahkan, lebih menurun dibandingkan dengan 2021 lalu.
“Omzetnya menurun menuju akhir tahun. Menurun drastis. Tahun ini juga lebih menurun kalau dibandingkan tahun lalu,” kata Mamat.
Berdasarkan pantauan lapangan, Pasar Tradisional Senen mulai sepi sejak pukul 13.00 WIB. Para pedagang pun juga nampak banyak tutup dan hanya berdagang setengah hari di momen Natal ini. REPUBLIKA