Paguyuban Pedagang Sanji Mertha Pasar Negara meminta Pemerintah Daerah Jembrana, Bali, meninjau kembali rencana revitalisasi Pasar Umum Negara. Pasar tersebut terletak di Jalan Ngurah Rai, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.
“Revitalisasi sangat merugikan pedagang,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Sanji Mertha Pasar Negara, Gusti Putu Adnyana, melalui keterangan tertulis, Kamis, 6 Juli 2023.
Permintaan peninjauan kembali revitalisasi ini disampaikan kepada Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Paguyuban juga meminta pemerintah pusat untuk turun tangan.
“Kami memohon Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo agar bisa membantu kami, supaya aparatur negara mengkaji ulang dan menunda rencana revitalisasi,” kata Putu Adnyana.
Paguyuban pedagang menganggap revitalisasi Pasar Umum Negara akan mematikan perekonomian 900 pedagang. Sejumlah alasan yang mendasari peninjauan ini adalah luas tempat jualan yang akan dibangun lebih kecil dari sebelumnya.
“Dari yang semula 3,5×4 meter menjadi 2×3 meter. Ini merugikan pihak pedagang. Yang kami butuhkan bukan pasar modern, melainkan pasar tradisional semigrosir seperti yang telah ada sekarang,” kata dia.
Mengaku tak dilibatkan
Para pedagang juga mengaku tidak pernah dilibatkan dan tidak pernah diberikan ruang aspirasi dalam proses perencanaan bangunan pasar yang baru.
“Tiba-tiba, melalui surat yang dikeluarkan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, kami harus mengosongkan lokasi pasar paling lambat 21 Juli 2023,” lanjut Putu Adnyana.
Sekretaris Paguyuban Pedagang Sanji Mertha Pasar Negara, HM Yunus, mengatakan model rencana pembangunan pasar modern yang akan dibangun di lokasi tersebut tidak representatif untuk para pedagang di Bali. Menurutnya, revitalisasi itu tidak tepat guna dan tidak tepat sasaran.
Dia mengambil contoh Pasar Ijo Gading. Pasar itu justru ditinggalkan pedagang.
“Tidak ada yang masuk ke pasar itu. Pasar Bayu Asri Singaraja juga sama, dan sekarang dijadikan Kantor Satpol PP. Begitu juga di Pasar Gianyar, pedagangnya tidak mau kembali ke tempatnya karena sudah tidak ada pembeli yang masuk,” ujarnya.
Yunus melanjutkan, pembangunan pasar ini akan sangat berdampak buruk bagi perekonomian para pedagang. Apalagi usai pandemi covid-19, perekonomian para pedagang memburuk sehingga harus menambah kredit permodalan di bank. MEDCOM