Pedagang Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari keluhkan kondisi bangunan pasar yang hingga kini tidak kunjung dibenahi pengelola. Diketahui saat ini, pengelolaan Pasar Basah Mandonga masih dimiliki PT Kurnia dan akan berakhir pada 10 Februari 2023 mendatang.
Dalam kontrak pengelolaan tersebut PT Kurnia berkewajiban membenahi atau membersihkan Pasar Basah Mandonga. Namun jelang berakhirnya masa kontrak tetap saja belum ada pembenahan. Salah satu pedagang daging di Pasar Basah Mandonga, Rahmat mengatakan sejak dirinya menjual di pasar.
PT Kurnia sekiranya 20 tahun, belum pernah ada perbaikan atau pemeliharaan. Menurutnya, hal itu tidak sepadan dengan biaya sewa yang mereka keluarkan setiap bulannya. Ia mengaku tidak mendapatkan haknya yakni lapak pedagang yang layak.
Bahkan, dengan kondisi pasar yang kumuh, banyak pembeli lebih memilih belanja di pedagang yang ada di luar pasar. “Lihat sendiri, saya tidak perlu bicara apa-apa. Kami yang membayar tempat, tapi tidak dapat apa-apa.”
“Kami juga menuntut hak, tidak ada yang lain, hak kami menjual harus dapat pembeli,” kata Rahmat, Senin (23/1/2023). Dengan akan berakhirnya masa kontrak bersama PT Kurnia, Rahmat dan pedagang lainnya berharap pengelolaan selanjutnya dapat dilakukan dengan baik dan adil.
Ke depan Pasar Basah Mandonga akan dikelola Pemkot Kendari, dalam hal ini Perumda Pasar Kota Kendari. Untuk itu, Rahmat meminta agar Pemkot Kendari dapat mendengarkan dan merealisasikan aspirasi para pedagang. Diantaranya, kondisi pasar harus dibersihkan sehingga jalur bagi pembeli nyaman untuk dilewati.
“Jalur pembeli harus dibersihkan tidak boleh ada meja di depan sehingga pembeli leluasa masuk,” jelasnya. Kemudian menyiapkan satpam atau security untuk memgontrol dan mengawasi dagangan para pedagang, karena beberapa dagangan hanya ditutup dan tetap di lokasi penjualan.
Serta mengadakan pos layanan pengaduan, baik aduan dari para pembeli maupun pedagang itu sendiri, tentunya aduan itu juga harus ditanggapi oleh pemerintah.
Direktur Operasional Perumda Pasar Kota Kendari Muhammad Sabri juga membenarkan tidak adanya tindaklanjut dari PT Kurnia, sehingga saat ini pihaknya mulai melakukan pembenahan sebagai langkah awal.
“Harusnya sebelum penyerahan ini PT Kurnia membersihkan atau meremajakan kembali kondisi bangunan pasar ini sebagaimana dalam perjanjiannya. Tapi sekarang belum ada tindakan nyata dari PT Kurnia,” jelasnya.
“Kami sementara sifatnya hanya membenahi, membersihkan kondisi lingkungan dan mengetahui seberapa banyak pedagang yang aktif di pasar Mandonga ini,” bebernya menambahkan. (tribunnews)