Pedagang di lantai dua Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud mengeluhkan ketidakadilan karena lapaknya sepi pengunjung dibandingkan lantai satu. Pedagang di lantai dua di pasar menduga pengunjung sepi lantaran akses tangga yang kurang strategis.
Desen Korengken (48), koordinator pedagang di lantai dua Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud mengatakan keluhan serupa juga datang dari pedagang lainnya. Sejak berjualan di gedung baru yang diresmikan Gubernur Bali Wayan Koster belum lama itu, ia mengeklaim belum ada satu pun pengunjung yang mampir ke lantai dua.
“Kami yang ada di blok A lantai dua banyak keluhan. Pertama, masalah akses tangga yang sangat tidak terlihat oleh pengunjung, terutama oleh tamu asing,” ujar Desen saat diwawancarai detikBali di Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud, Minggu (21/5/2023).
Ia menilai tangga ke lantai dua berada di sudut lantai satu. Ia pun menyayangkan gedung pasar yang besar nan megah itu hanya ramai di lantai satu saja. “Hari ini kami (seluruh pedagang lantai dua) meminta izin kepada kepala pasar dan saya bertemu pak Wayan, ia menerima keluh kesah kami,” imbuh dia.
“Inti keluhan, pedagang lantai dua blok A ini sepinya tamu karena tidak ada aksesnya. Sangat tertutup dan tangga tertutup,” lanjut Desen.
Akibatnya, ia mengakui ada kecemburuan sosial antara pedagang lantai satu dan lantai dua. Bahkan, ada pedagang lantai dua rela turun ke lantai satu untuk menjemput pengunjung.
“Dari awal, kami dapatkan lokasi di lantai dua itu melalui nomor undian, jadi dipanggil nama. Ambil nomor, itu yang kami dapat,” jelasnya.
Padahal, ia mengisyaratkan para pedagang tak meminta bangunan besar dan megah untuk berdagang di Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud. “Tidak perlu mewah-mewah pasar, karena seninya pasar rakyat itu berarti sederhana,” imbuh Desen.
Ia pun mengaku sedih karena sampai saat ini hanya bisa menjadi penonton saat pedagang di lantai satu kebanjiran pengunjung.
Dia meminta pengelola pasar untuk mengkaji keadilan bagi pedagang pasar. “Tangga saja, nggak usah muluk-muluk. Pernah ada pengunjung yang kebingungan cari tangga,” katanya.
Saat ini, detikBali masih berupaya menghubungi Kepala Pasar Wayan Sukadana untuk dimintai tanggapannya. DETIK