Pedagang Pasar Gede Klaten yang menempati pasar darurat di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara mengeluh sepinya pembeli. Mereka mengharapkan segera dipindahkan kembali ke lokasi yang lebih strategis.
Seperti diketahui, selama pembangunan proyek Pasar Gede Klaten, pedagang direlokasi di pasar darurat dengan menempati tanah kas desa setempat. Setidaknya mereka sudah menempati pasar tradisional itu selama lebih dari dua tahun lamanya.
”Dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DKUMP) Klaten menginformasikan pindahnya kalau nggak bulan lima atau enam. Kami mintanya sebelumnya Lebaran bisa memanfaatkan momen itu. Soalnya kondisi di sini betul-betul parah, banyak yang bangkrut,” kata salah seorang pedagang pasar darurat, Edi Purwanto, 59, Rabu (18/1/2023).
Edi menambahkan, kondisi di pasar darurat jauh berbeda karena selama berjualan sepi pembeli. Saat berjualan di Pasar Gede Klaten bisa menjual hingga 25 pasang sepatu maupun sandal setiap harinya. Bahkan dalam sehari bisa mengantongi Rp 300 ribu. Kini penjualannya paling banyak hanya 10 pasang saja, sehingga tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Hanya laku satu sampai tiga pasang saja dalam sehari. Paling banyak 10 pasang saja yang terjual. Tapi dalam sebulan itu kadang ada lima hari yang tidak laku sama sekali,” ucap pria yang sudah berjualan selama 30 tahun itu.
Dia menduga, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan sepatu dan sandalnya di pasar darurat sepi. Mulai dari tidak strategisnya lokasi, sehingga pengunjung enggan masuk ke dalam pasar. Sampai bermunculnya toko modern berjejaring yang kini hadir sampai di pelosok desa.
”Katanya untuk toko modern berjejaring mau dibatasi. Tetapi malah menjamur. Belum lagi kalau hari Minggu itu pasti sepi karena sudah ada car free day (CFD). Ditambah adanya penjualan secara online,” ucap Edi yang juga anggota Paguyuban Manunggal Pasar Klaten ini.
Kepala DKUMP Klaten Anang Widjatmoko menjelaskan, pembangunan proyek Pasar Gede Klaten baru selesai pada Maret mendatang. Pasca selesainya pembanguan pasar semi modern tersebut, akan dilakukan pemindahan pedagang dari pasar darurat ke Pasar Gede Klaten.
”Dalam proses pemindahan itu tidak sederhana itu. Soalnya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk perawatan gedung. Jadi perlu disiapkan terlebih dahulu,” tandasnya. JAWAPOS