Kalangan pedagang kebutuhan pokok dan pedagang sayuran di Pasar Induk Lambaro menyatakan, memasuki minggu keempat bulan Juli 2023 ini, harga pangan seperti beras, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, tepung terigu, kacang kedelai dan sayuran maupun bumbu-bumbuan relatif stabil.
“Pada minggu keempat bulan Juli ini, pasokan dan stok bahan pangan cukup banyak. Kemudian harganya juga relatif stabil, tapi yang kami rasakan saat ini adalah daya belinya menurun dan melemah,” kata Cut Ni, seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Minggu (30/7).
Cut Ni mengatakan, penurunan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok seperti telur ayam, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, kacang kedelai, telah dirasakan sejak minggu pertama sampai pada minggu keempat bulan ini.
Pada akhir bulan Juni lalu, omset penjualan minyak goreng, telur ayam, gula pasir dan tepung terigu masih lumayan tinggi mencapai sebesar 80 – 90 persen, memasuki bulan Juli ini, terus menurun hingga 60 – 50 persen.
“Sedangkan harga bahan pangan tersebut, relatif stabil,” tutur Cut Ni.
Harga minyak goreng curah Rp 13.300/Kg, telur-ayam-ras’ title=’ telur ayam ras’> telur ayam ras Rp 490.000/ikat (300 butir), ecerannya Rp 52.000/lemping (30 butir), gula pasir Rp 680.000/sak (50 Kg), eceran Rp 15.000/Kg, kacang kedelai Rp 570.000/sak (50 Kg), eceran Rp 12.000/Kg.
Tepung terigu segi tiga biru Rp 255.000/sak (25 Kg), eceran Rp 12.000/Kg, tepung terigu merk Fortune Rp 225.000/sak, eceran Rp 10.000/Kg, dan tepung terigu merek Tulip Rp 200.000/sak, eceran Rp 9000/Kg. Kacang tanah Rp 28.000 – Rp 29.000/Kg dan kacang hijau Rp 28.000 – Rp 29.000/Kg.
Irwan, pedagang cabe dan tomat di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar juga mengungkapkan hal yang serupa. Pasokan dan stok cabe merah, tomat dan bawang merah ke Pasar Induk Lambaro, hingga minggu keempat masih normal, begitu juga harganya, relatif stabil. Namun daya beli masyarakat yang kini cenderung menurun.
Ani, pedagang sayur di Pasar Induk Lambaro mengatakan, pada akhir Juni lalu, daya beli masyarakat terhadap tomat, cabe merah, bawang merah, kol, buncis, wortel, kentang dan lainnya masih relatif tinggi dan harganya relatif stabil.
Misalnya cabai merah, sebut Ani, harga jualnya dari Minggu pertama sampai minggu keempat Juli ini relatif stabil Rp 25.000 – Rp 30.000/Kg, bawang merah lokal Rp 27.000 – Rp 30.000/Kg, selanjutnya tomat medan Rp 10.000/Kg, tomat Takengon Rp 9.000/Kg, kol Rp 6.000/Kg, buncis dan wortel Rp 10.000/Kg, tapi bawang putih harganya sedikit tinggi capai Rp 40.000/Kg.
Meski harga bumbuan dan sayuran tersebut, relatif stabil, namun daya belinya menurun sekali. “ Pada Juni lalu, omset penjualan per hari masih berada di atas Rp 1 juta, mulai minggu pertama hingga minggu keempat bulan Juli, turun dari Rp 800.000 menjadi Rp 600.000/hari,” ujar Ani.
Ridwan pedagang grosir sayur mengatakan, penurunan daya beli bahan pangan pada bulan Juli ini, ada kaitannya dengan masuk tahun ajaran baru. Setiap memasuki tahun ajaran baru bulan Juli dan Agustus, permintaan bahan pangan turun, karena masyarakat memfokuskan penerimaannya untuk pemenuhan kebutuhan anak sekolah, sehingga untuk belanja bahan pangan di kurangi.
Selain itu, pada masa tahun ajaran baru, kegiatan pelaksanaan pesta perkawinan juga turun, memasuki bulan Agustus sampai Desember nanti, akan kembali naik lagi. “ Jadi, kenapa permintaan bahan pangan turun, karena pengaruh tahun ajaran baru,” tuturnya.
Kecuali itu, pembayaran dana PKH untuk orang miskin, kemungkinan belum cair. Biasanya, jika penyaluran dana PKH sudah cair, daya beli masyarakat miskin terhadap kebutuhan bahan pangan, berupa telur ayam, minyak goreng, beras dan liannya, akan kembali meningkat. “ Penyaluran dana PKH, sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, ” tutur Ridwan. TRIBUNNEWS