Musibah kebakaran terjadi di komplek Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Minggu (19/3/2023). Sebanyak 6 kios pedagang di blok HPKP hangus terbakar. Tak ada korban jiwa mau pun luka, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Enam kios atau lapak yang terbakar terdiri dari dua kios warung kopi, dua gudang penyimpanan beras dan telur serta satu warung nasi. Sejauh ini belum diketahui penyebab kebakaran, tapi diduga api berasal dari korsleting listrik. Kondisi enam kios itu dalam keadaan tutup, sehingga tidak ada aktivitas memasak atau sumber api dari kompor atau tungku.
“Waktu kejadian semua kios ini tutup, warung kopi, rumah makan juga sedang tutup. Saya tahunya ketika api mulai membesar,” kata Dede Sulaeman, petugas keamanan pasar.
Ketika api mulai berkobar hebat, Dede mengatakan sejumlah pedagang dan warga berusaha memadamkan api. Namun bangunan kios yang didominasi dari bahan kayu, membuat api dengan cepat menghanguskan semuanya.
Tak lama berselang 6 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota dan Kabupaten Tasikmalaya datang untuk memadamkan api. Tak sampai 30 menit api akhirnya berhasil dikendalikan dan tidak merembet ke bangunan lain.
Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran. “Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, jadi penyebab kebakaran masih diselidiki,” kata Hartono.
Hartono juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tapi kerugian materil ditaksir mencapai jutaan rupiah. “Kami masih melakukan pendataan, namun untuk korban jiwa sejauh ini tidak ada,” kata Hartono.
Kepala BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan pihaknya mengerahkan 6 unit mobil pemadam kebakaran. “Kami meminta bantuan dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya, sehingga total ada 6 unit mobil pemadam kebakaran. Tiga dari BPBD Kota Tasik dan tiga dari Kabupaten Tasik,” kata Ucu.
Dia mengatakan kondisi pasar dan jalanan yang cukup ramai, sempat membuat mobilisasi pemadam kebakaran tersendat. Selain itu kondisi bangunan yang banyak didominasi oleh bahan kayu, membuat api begitu cepat melumat bangunan lapak pedagang tersebut.
“Kendalanya bahan bangunan enam los pedagang ini terbuat dari bahan-bahan mudah terbakar, sehingga api sulit dikendalikan. Selain itu tadi di jalan juga relatif ramai, karena banyak warga yang sedang munggahan (menyambut Ramadan),” kata Ucu.
Meski demikian tim pemadam kebakaran pada akhirnya bisa memadamkan api dan mencegah api merembet ke blok lain. DETIK